09 April 2012

Ngeblog dengan Otak Kanan

Pada postingan sebelumnya, saya pernah membicarakan tentang bagaimana agar bisa menulis secepat berbicara. Jika Anda masih kesulitan menulis padahal telah menerapkan apa yang saya uraikan, bacalah postingan ini. Mudah-mudahan setelah Anda membaca postingan ini, Anda benar-benar jadi lancar menuliskan gagasan-gagasan Anda.

Ada satu rahasia yang belum saya ungkapkan pada postingan terdahulu. Penyebabnya adalah karena saya waktu itu memang belum mengetahui rahasianya (he..he.). Alhamdulillah setelah melalui perjalanan panjang pendek di dunia maya, akhirnya saya menemukan rahasianya. Dan kini saya ingin sekali membagikannya untuk Anda.

Ternyata, rahasia itu sudah dimiliki oleh semua orang baik blogger maupun non-blogger. Karena rahasia itu sudah ada sejak lahir dan tersimpan rapi di dalam tempurung kepala kita. Ya rahasia itu disebut dengan otak kanan. 


Sebagaimana yang telah dibuktikan oleh berbagai penelitian, otak kanan memang ajaib. Selama ini ketika kita menulis, yang kita perhatikan mungkin hanyalah masalah ejaan dan tata bahasa saja. Ternyata itu adalah tugas otak kiri. Padahal untuk bisa menulis dengan lancar, kita harus mengerahkan kedua belahan otak sekaligus baik kanan maupun kiri. Tetapi tugasnya harus diatur sedemikian rupa, agar tidak saling bertabrakan.

Otak Kanan Dulu, Baru Otak Kiri.
Menurut Jonru (jonru.net), untuk memecahkan kebekuan dalam menulis, gunakan otak kanan dulu baru kemudian otak kiri (jangan dibalik). Metode ini disebut dengan Menulis Bebas. Karena sifat otak kanan adalah imajinatif, bebas, tidak perlu aturan, maka hal ini akan sangat membantu kelancaran menulis.

Pada tahap pertama ini, jangan dulu melibatkan otak kiri. Sehingga ketika sedang menulis muncul pikiran untuk mengedit atau memainkan analisa, sebaiknya diabaikan dulu. Teruskan saja menulis. Bahkan seandainya ada kesalahan dalam pengetikan, juga abaikan saja. Hal itu sebaiknya terus dilanjutkan sampai kita merasa tulisan kita sudah selesai.

Ukuran bahwa tulisan sudah selesai adalah ketika kita merasakan apa yang sudah kita sampaikan telah sesuai dengan tujuan dari penulisan itu. Sekali lagi perasaanlah yang bermain, bukan pikiran. Jadi ini masih urusan otak kanan. Karena itu, sebelum menulis wajib hukumnya kita menentukan tema atau semacam ruang lingkup yang jelas agar kita tidak melebar tanpa arah. (Yang ini agak otak kiri.. he..he.. ga apa2 dikit aja).

Kemudian setelah otak kanan selesai bekerja, barulah giliran otak kiri yang melanjutkan. Mulailah memeriksa apakah ada ketikan yang salah. Bagaimana pola pembahasan yang telah dilakukan, apakah masuk akal atau tidak. Logis atau malah terkesan lebay. Jika perlu diubah, silakan diubah polanya.

Begitulah... Mudah kan? Saya yakin, selama Anda masih punya otak kanan, hal ini pasti mudah.





Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan komennya!