Saya setuju sekali dengan pernyataan Aa Gym ini. Seringkali ketika kita menghadapi persoalan hidup, kita cenderung untuk menghindarinya. Alasannya karena kita tidak ingin merasakan kesusahan. Dan memang otak kita dirancang seperti itu yaitu mengejar kenikmatan dan menghindari kesengsaraan. Akan tetapi sebenarnya jika tantangan dalam hidup memang sebuah keharusan, sebaiknya jangan ragu untuk menghadapinya. Jangan menyerah. Sebaliknya semangat untuk mencari jawaban terhadap permasalahan hidup terus dijaga.
Jika kita gagal menjawab tantangan maka itu lebih baik daripada berusaha lari dari masalah. Sikap kita sudah benar ketika tetap tegar menghadapi tantangan. Cari terus pemecahannya sampai muncul jawaban yang benar.
Bagaimana caranya agar tidak salah dalam menyikapi masalah?
Agar kita mampu menyikapi masalah dengan benar maka hal pertama yang harus diperiksa adalah persepsi kita terhadap masalah itu sendiri. Cara kita memandang masalah sangat mempengaruhi bagaimana kita menyikapinya. Memandang masalah dipengaruhi oleh sudut nya. Sudut pandang.
Memandang masalah ibarat memandang suatu benda dari berbagai sudut pandang. Ingat dalam dunia 3D (3 dimensi) sudut pandang bisa mencapai 360 derajat. Maka sebesar itu lah kemungkinan kita bisa memandang persoalan. Maka kita harus meningkatkan kreatifitas dalam hal sudut pandang ini. Carilah sudut pandang terhadap masalah yang terbaik. Sudut pandang yang paling pas dan dapat melahirkan sikap yang benar.
Karena sudut pandang yang sangat luas itu ada mengapa pula kita membiarkan diri mengambil hanya satu sudut pandang padahal itu tidak mengubah sikap kita. Maksudnya jangan biarkan diri kita terbelenggu oleh satu satunya sudut pandang. Bukalah mata dan pikiran terhadap sudut pandang lain. Bahkan jika perlu mintalah orang lain entah itu sahabat, pasangan ataupun siapa saja yang mampu melihat kita apa adanya, untuk memberi nasihat. Biasanya orang lain lebih mudah melihat apa yang tidak bisa kita lihat.
Bahkan dalam agama Islam, dikatakan bahwa "Addiinu nasihat" yaitu agama adalah nasihat. Kadang sudut pandang yang disampaikan oleh orang lain bukan tidak mungkin sebenarnya kita sudah paham. Namun karena kita lupa, kita baru menyadari kembali setelah diingatkan. Jika memang kita bersikap terbuka dan open mind, insya Alloh hal tersebut membuat kita lebih mudah menerima nasihat.
Libatkan Allah dalam segala hal.
Dilibatkan ataupun tidak dilibatkan, Allah senantiasa melibatkan diri dalam semua urusan mahluk Nya. Dia Yang Maha Hidup dan Tidak Pernah Tidur. Karenanya, yang patut kita pahami adalah satu hal yaitu bahwa hanya Allah yang Maha Memberi kemudahan dalam setiap persoalan. Hanya Alloh yang mampu membuka mata dan pikiran kita, sehingga kita dengan mudah melihat persoalan secara jernih. Masalah seringkali tidak terpecahkan bukan karena tidak ada jawabannya melainkan karena kita tidak mampu melihatnya meskipun ada di depan mata.
Perumpamaan orang yang mengendari mobil ketika hujan salju. Maka jarak pandang ke luar sangat terbatas. Bahkan hampir tidak bisa melihat keadaan sekeliling. Tapi apakah jalanan di depan tiba-tiba hilang atau tetap masih ada? Tentu jalanan di depan masih ada hanya saja kita tidak bisa melihatnya lantaran kaca depan tertutup oleh salju. Maka hal pertama yang harus dilakukan adalah membersihkan kaca dari tumpukan salju.
Begitulah mata hati kita seringkali tertutup oleh dosa-dosa kita sehingga tidak bisa melihat persoalan secara jernih. Maka ibadah yang baik dan intensif insya Alloh dapat membersihkan dosa dan dapat membuat mata hati kita lebih jernih sehingga mampu melihat jawaban dari persoalan yang kita hadapi dengan mudah. Karena setiap kesulitan itu di dalamnya mengandung kemudahan. Bersama kesulitan selalu ada kemudahan. Allah menciptakan hal tersebut satu paket. Jadi yakinlah akan hal ini, insya Alloh, hidup kita akan lebih hidup lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan komennya!