Ada satu rahasia yang belum saya ungkapkan pada postingan terdahulu. Penyebabnya adalah karena saya waktu itu memang belum mengetahui rahasianya (he..he.). Alhamdulillah setelah melalui perjalanan
Ternyata, rahasia itu sudah dimiliki oleh semua orang baik blogger maupun non-blogger. Karena rahasia itu sudah ada sejak lahir dan tersimpan rapi di dalam tempurung kepala kita. Ya rahasia itu disebut dengan otak kanan.
Sebagaimana yang telah dibuktikan oleh berbagai penelitian, otak kanan memang ajaib. Selama ini ketika kita menulis, yang kita perhatikan mungkin hanyalah masalah ejaan dan tata bahasa saja. Ternyata itu adalah tugas otak kiri. Padahal untuk bisa menulis dengan lancar, kita harus mengerahkan kedua belahan otak sekaligus baik kanan maupun kiri. Tetapi tugasnya harus diatur sedemikian rupa, agar tidak saling bertabrakan.
Otak Kanan Dulu, Baru Otak Kiri.
Menurut Jonru (jonru.net), untuk memecahkan kebekuan dalam menulis, gunakan otak kanan dulu baru kemudian otak kiri (jangan dibalik). Metode ini disebut dengan Menulis Bebas. Karena sifat otak kanan adalah imajinatif, bebas, tidak perlu aturan, maka hal ini akan sangat membantu kelancaran menulis.
Pada tahap pertama ini, jangan dulu melibatkan otak kiri. Sehingga ketika sedang menulis muncul pikiran untuk mengedit atau memainkan analisa, sebaiknya diabaikan dulu. Teruskan saja menulis. Bahkan seandainya ada kesalahan dalam pengetikan, juga abaikan saja. Hal itu sebaiknya terus dilanjutkan sampai kita merasa tulisan kita sudah selesai.
Ukuran bahwa tulisan sudah selesai adalah ketika kita merasakan apa yang sudah kita sampaikan telah sesuai dengan tujuan dari penulisan itu. Sekali lagi perasaanlah yang bermain, bukan pikiran. Jadi ini masih urusan otak kanan. Karena itu, sebelum menulis wajib hukumnya kita menentukan tema atau semacam ruang lingkup yang jelas agar kita tidak melebar tanpa arah. (Yang ini agak otak kiri.. he..he.. ga apa2 dikit aja).
Kemudian setelah otak kanan selesai bekerja, barulah giliran otak kiri yang melanjutkan. Mulailah memeriksa apakah ada ketikan yang salah. Bagaimana pola pembahasan yang telah dilakukan, apakah masuk akal atau tidak. Logis atau malah terkesan lebay. Jika perlu diubah, silakan diubah polanya.
Begitulah... Mudah kan? Saya yakin, selama Anda masih punya otak kanan, hal ini pasti mudah.
Artikel Terkait:
pengembangan diri
- Mudahnya Mengatasi Persoalan Hidup
- Niat Nggak sih Kamu?
- Bagaimana Agar Bisa Disiplin Ngeblog?
- Astaghfirullah...! Nggak Terasa Sudah Satu Bulan Berlalu Tanpa Postingan Baru
- Tiga Tips Mengatasi Rasa Malas
- Menulis Secepat Berbicara
- Pentingnya Target Ngeblog
- Konsisten Ngeblog? Caranya?
- Tilawah 1 juz per hari, kenapa tidak?
blogging
- Update Blog dengan Hape Android
- Masalah dengan Wifi
- Bersih-bersih...
- Pentingnya Jalan Kaki untuk Tukangeblog
- Bagaimana Agar Bisa Disiplin Ngeblog?
- Astaghfirullah...! Nggak Terasa Sudah Satu Bulan Berlalu Tanpa Postingan Baru
- Sekarang Google Adsense Resmi Menerima Bahasa Indonesia
- Tiga Tips Mengatasi Rasa Malas
- Menulis Secepat Berbicara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan komennya!