Sebagaimana yang telah saya singgung di postingan saya sebelumnya, tiga artikel yang mencerahkan itu saya ambil dari tanyajawabbisnis.blogspot.com, jokosusilo dan agus siswoyo. Namun dari ketiganya, yang memiliki energi pencerahan cukup kuat adalah artikelnya mas agus siswoyo yaitu Asyiknya Ngeblog Setulus Hati. Saya terkejut, selama ini memang saya kehilangan hal yang penting ini. Padahal visi dan misi yang telah saya tetapkan untuk blog ini sangat menuntut keikhlasan. Alhasil, saya jadi tidak bisa berkomitmen secara penuh untuk mengelola blog ini.
Selain itu, memang sih ada juga alasan yang bersifat teknis yang menyebabkan saya sulit berkomitmen ngeblog. Sebab, ternyata sebenarnya saya ini belumlah termasuk fulltime blogger. Saya masih membagi waktu untuk menjalankan usaha offline yaitu percetakan. Jadi kegiatan ngeblog hanya saya laksanakan di sela-sela kesibukan mengurus bisnis offline itu. Akibatnya, jadwal ngeblog seringkali kalah prioritas oleh deadline order cetak yang kadang memang menuntut waktu lebih.
Lalu bagaimana jalan keluarnya?
Ngeblog dengan penuh ikhlas adalah jawabannya. Saya seperti mendapat energi yang terus terbarukan dengan menerapkan keikhlasan ini. Memang benar apa yang dikatakan oleh mas agus bahwa ketulusan dapat mengalahkan segalanya. Alasan-alasan seperti tidak adanya komentar ataupun respon dari pembaca, jadi nggak ngaruh. Pokoknya saya ingin menulis, maka saya menulis saja. Perkara orang mau komentar atau tidak, itu mah urusan mereka. Urusan saya adalah bagaimana membuat tulisan yang bermanfaat buat mereka dan juga buat saya sendiri.
Bagaimana dengan tujuan ngeblog agar dapat duit? Apakah itu dapat merusak keikhlasan? Menurut saya jawabannya adalah tidak. Keikhlasan bisa tetap terpelihara sepanjang uang bukanlah tujuan utama. Bahkan saya lebih setuju dengan pendapat yang mengatakan bahwa uang hanyalah efek bukan tujuan. Uang adalah efek dari kerja keras dengan keikhlasan sehingga hasilnya bagus dan layak mendapatkan ganjaran berupa materi. Paradigma ini lebih cocok bagi saya.
Jadi, mulai sekarang saya akan mencoba belajar ngeblog dengan penuh ikhlas. Insya Alloh saya akan lebih bisa menikmatinya dengan cara ini.
Bagimana dengan Anda?
Lalu bagaimana jalan keluarnya?
Ngeblog dengan penuh ikhlas adalah jawabannya. Saya seperti mendapat energi yang terus terbarukan dengan menerapkan keikhlasan ini. Memang benar apa yang dikatakan oleh mas agus bahwa ketulusan dapat mengalahkan segalanya. Alasan-alasan seperti tidak adanya komentar ataupun respon dari pembaca, jadi nggak ngaruh. Pokoknya saya ingin menulis, maka saya menulis saja. Perkara orang mau komentar atau tidak, itu mah urusan mereka. Urusan saya adalah bagaimana membuat tulisan yang bermanfaat buat mereka dan juga buat saya sendiri.
Bagaimana dengan tujuan ngeblog agar dapat duit? Apakah itu dapat merusak keikhlasan? Menurut saya jawabannya adalah tidak. Keikhlasan bisa tetap terpelihara sepanjang uang bukanlah tujuan utama. Bahkan saya lebih setuju dengan pendapat yang mengatakan bahwa uang hanyalah efek bukan tujuan. Uang adalah efek dari kerja keras dengan keikhlasan sehingga hasilnya bagus dan layak mendapatkan ganjaran berupa materi. Paradigma ini lebih cocok bagi saya.
Jadi, mulai sekarang saya akan mencoba belajar ngeblog dengan penuh ikhlas. Insya Alloh saya akan lebih bisa menikmatinya dengan cara ini.
Bagimana dengan Anda?
Artikel Terkait:
blogging
- Update Blog dengan Hape Android
- Masalah dengan Wifi
- Bersih-bersih...
- Ngeblog dengan Otak Kanan
- Pentingnya Jalan Kaki untuk Tukangeblog
- Bagaimana Agar Bisa Disiplin Ngeblog?
- Astaghfirullah...! Nggak Terasa Sudah Satu Bulan Berlalu Tanpa Postingan Baru
- Sekarang Google Adsense Resmi Menerima Bahasa Indonesia
- Tiga Tips Mengatasi Rasa Malas
- Menulis Secepat Berbicara
my life
- Update Blog dengan Hape Android
- Mudahnya Mengurus Sendiri Pembuatan Paspor
- Mudahnya Mengatasi Persoalan Hidup
- Pentingnya Jalan Kaki untuk Tukangeblog
- Sepeda Motor Injeksi Irit Harga Terbaik Cuma Honda
- Inilah Target tukangeblog.com di 2012
- Konsisten Ngeblog? Caranya?
- Mengapa Memilih Arsitektur?
- “Tapi…aku kan bukan Ali ra”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan komennya!